Rabu, 24 Desember 2008

About Dream Theater

Biodata

Asal : Boston, Massachusetts
Genre : Progressive metal
Tahun aktif : 1985 - sekarang
Anggota sekarang:
  • James LaBrie
  • John Myung
  • John Petrucci
  • Mike Portnoy
  • Jordan Rudess
Mantan anggota:
  • Derek Sherinian
  • Kevin Moore
  • Charlie Dominici
  • Chris Collins

Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.

Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.

Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.

Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.

Sejarah

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.

Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.

Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.

Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.

Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.

Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
* Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.

* Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson

* Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"
Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:

* Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
* Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
* Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
* Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
* Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
* Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
* Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.

* Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"

* Analisis detil tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen.

Diskografi

* When Dream and Day Unite(1989)
* Images and Words(1992)
* Live at Marquee(1993)
* Awake(1994)
* A Change of Season(1995)
* Falling into Infinity(1997)
* Once in a Live Time(1998)
* Scene from Memory(1999)
* Live Scene from New York(2001)
* Six Degree of Inner Turbulance(2002)
* Train of Thought(2003)
* Live at Budokan(2004)
* Octavarium(2005)
* Score(2006)
* Systematic Chaos(2007)

Asal Usul Metallica


Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles - Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.

Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney (bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.

Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian hijrah ke New York.

Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill 'Em All pada bulan Mei 1983.

Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200. Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire.

September 1985, Metallica memproduksi album Master Of Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan album yang meraih platinum tanpa single dan video.

Tanggal 27 September 1986, dalam perjalanan tur ke Skandinavia - bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton (bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band. Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth, mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.

Album ...And Justice For All beredar September 1988. Disinilah Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong produksi video klip Cliff 'Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton.

Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award, kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.

Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica sedang vakum.

Grup ini pada saat ini beranggotakan Lars Ulrich (drums), James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Rob Trujillo (bass). Mantan anggota lainnya termasuk Ron McGovney (bass), Dave Mustaine (gitar), Cliff Burton (bass) dan Jason Newsted (bass).

Metallica Back..!!

Lengkingan James Hetfield dalam album Kill ‘Em All, seperempat abad lalu yang membuat demam headbanger itu bakal kembali mengiang di album baru mereka yang sudah memasuki masa akhir rekaman bulan ini.
Dalam jumpa pers di Tallinn Song Festival Grounds, Estonia, pekan lalu, James Hetfield seperti dikutip dari www.metallica.com menuturkan album berisi 15 tembang yang belum diketahui judulnya itu direncanakan bakal dirilis Maret atau Juli mendatang.
Meski demikian waktu peluncuran album yang ditangani produser bertangan dingin Rick Rubin tersebut oleh pemain drum, Lars Ulrich, dan pemain bas Robert Trujillo dalam sesi wawancara dengan radio BBC 1 dikatakan baru akan dilakukan pada awal 2008.
Rick Rubin yang sukses menangani The Beastie Boys, Slayer, Johnny Cash, System of a Down, Red Hot Chili Peppers dan Danzig itu menggantikan posisi produser Bob Rock yang terlibat dalam album St. Anger.
Album ke-11 atau album 25 tahun band asal Los Angeles itu bakal menjadi album pertama kerja sama dengan raksasa rekaman Warner Bros. Album mini terakhir mereka, Some Kind of Monster dirilis oleh Elektra.
Lepas dari kepastian kapan tanggal peluncuran album terbaru Metallica itu, Hetfield menegaskan keinginan Metallica untuk menjadikan album tersebut sebuah masterpieces perjalanan karir mereka.
Hal itu bisa dilihat dari beberapa materi yang sudah mereka mainkan dalam tur. Sebut saja tembang berdurasi enam menit The New Song yang diperdengarkan pertama kali di Berlin, Jerman Juni tahun lalu. Sementara tembang tiga menit The Other New Song dimainkan di Tokyo pada Agustus lalu.
Kedua lagu itu membawa ciri khas thrash ala Metallica dengan sayatan gitar Kirk Hammett namun diyakini bakal berbeda dibandingkan gaya solo gitar rock yang tradisional termasuk dalam album St. Anger.
Tanda tanya memang masih menggantung, bahkan mungkin disengaja menjadi strategi pemasaran Metallica untuk mendongkrak penjualan album band yang pada 2008 bakal menjadi band rock pertama yang diabadikan di Museum Rock and Roll Hall of Fame, di Ohio.
Bagi industri musik rock, nama Metallica kini sudah menjadi legenda thrash metal seiring meredupnya band-band seangkatan mereka seperti Megadeth, Slayer dan Anthrax.
Band yang pernah membuat repot aparat keamanan Indonesia saat konser di Stadion Lebak Bulus tahun 1993 itu hingga kini sudah menjual tak kurang dari 90 juta album dio seluruh dunia, 57 juta di antaranya laku di daratan Paman Sam.Band garasi
Metallica didirikan Hetfield dan Ulrich pada 28 Oktober 1981 karena membaca pengumuman The Recycler tentang kebutuhan band baru. Mereka lantas merekrut pemain bas Ron McGovney lalu menyeleksi gitaris utama a.l Lloyd Grant, Brad Parker, dan Jeff Warner
Jenis musik band baru ini terinspirasi dari banyak band besar a.l Black Sabbath, Motörhead, Diamond Head, Saxon, Thin Lizzy, Judas Priest, Iron Maiden, King Diamond, dan band-band metal asal Inggris.
Selain menyerap pengaruh metal, Metallica juga banyak memasukkan unsur punk dari band-band seperti Misfits, Zeroption, Discharge, dan tentu saja The Ramones.
Awal 1982, mereka merekam lagu Hit the Lights untuk album kompilasi Metal Massacre. Tahun itu menjadi saat di mana gitaris Dave Mustaine bergabung untuk menggarap demo rekaman yang kemudian diedarkan dalam kompilasi album underground Metal Up Your Ass.
Sayang di tengah kondisi yang mendukung itu, Mustaine yang suka mabuk alkohol ribut dengan McGovney sehingga mengakibatkan Metallica kehilangan pemain bas. Untung ada Cliff Burton, pemain bas band Trauma.
Burton mau bergabung asal Metallica pindah ke San Francisco. Bersama Burton, Metallica merekam demo untuk Megaforce Demo. Setelah itu mereka konser keliling Amerika di bawah promotor Jon dan Marsha Zazula.
Sayang kebiasaan menegak ‘air api’ Mustaine sangat mengganggu kelangsungan Metallica. Ulrich dan Hetfield akhirnya memecat Mustaine dan memasukkan gitaris band Exodus, Kirk Hammett.
Mustaine sendiri usai dipecat membentuk Megadeth yang tak kalah suksesnya. Enam tahun lalu Medan pernah menjadi saksi lengkingan dan kecepatan tangan Mustaine.
Akhir musim semi tahun 1983, Metallica berkelana ke Rochester, New York untuk merekam album pertama mereka, Kill ‘Em All. Album ini tak terlalu sukses namun berkat album ini Metallica dikenal banyak orang.
Praktis sukses akhirnya dituai saat mereka merilis album Ride the Lightning setahun kemudian dan terus berlanjut di album Master of Puppets (1986) yang di dalamnya terdapat nomor Master of Puppets yang sanggup menyodok ke nomor 29 tangga lagu Billboard Top Album.
Sayang, di awal langkah kesuksesan Metallica justru harus berduka di akhir September 1986. Dalam tur Eropa, Cliff Burton tewas dalam kecelakaan di Ljungby, Swedia, setelah bis yang mereka tumpangi hilang kendali.
Tak berlama-lama bersedih, Metallica mencoba merekrut Les Claypool yang merupakan kawan sepermainan Hammett. Namun Claypool terlalu bergaya funky sehingga akhirnya diganti Jason Newsted dari band Arizona’s Flotsam.
Bersama Newsted, Metallica merekam enam album a.l …And Justice for All (1988), Metallica atau The Black Album (1991), Load (1996), ReLoad (1997), Garage Inc. (1998) dan S&M (1999).
Selama itu mereka meraup banyak penghargaan a.l enam Grammy Awards, dua MTV Video Music Awards, dua American Music Awards, dua Bammies, tiga Billboard Music Awards.
Sayang kesuksesan itu ternyata membuat Newsted bosan. Akhirnya di awal 2001 pria kelahiran Battle Creek, Michigan, itu menyatakan mundur dari band yang telah membesarkannya itu.
Tak banyak kejelasan dari kaburnya Newsted, pasalnya lima bulan kemudian Hetfield harus masuk rehabilitasi narkoba. Gara-gara itu Ulrich dan Hammett bahkan sempat memikirkan untuk menutup karir Metallica untuk selama-lamanya.
Untung saja produser Bob Rock lantas memperkenalkan Robert Trujillo yang menjadi pemain bas untuk band Suicidal Tendencies dan pendukung Ozzy Osbourne. Dengan Trujillo, Metallica berhasil menyelesaikan album St. Anger.
Album yang banyak dikritik penggemar trash metal karena menjadi album paling keras ini dengan sangat mengejutkan justru meraih gelar penampilan band Metal terbaik 2004 dari Grammys Award.
Jika album yang digarap dengan seluruh kemarahan dan frustasi saja bisa begitu bertenaga, bisa jadi album terbaru Metallica bakal betul-betul mengejutkan dan menjadi penanda kembalinya trash metal yang tidur cukup lama.

Hello World..!!

hallo..
salam knal smuanya, saya Muhammad Baqir. Masih newbie di dunia blogger, baru blajar lah..
sering2 kasi masukan ke saya yah..!!
thanks before..:-)